Selamat Datang di Blog "El Mading"

Rabu, 22 Februari 2012

”NILAI AKADEMIS BAIK (IP DIATAS 3,00) TAK SELALU BERARTI KUALITAS BAIK ?????”

image from yeahmahasiswa.com
Sebuah pernyataan yang cukup ekstrim dan menimbulkan pro kontra di kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa ber-IPK diatas 3,00 mungkin sampai kebakaran jenggot saat mendengar atau membaca pernyataan tersebut. Sebagian dari mereka yang ber-IPK tinggi memahami segala sesuatunya hanya sebatas teori, mereka bisa menjelaskan dan berbicara hanya dalam lingkup teori yang sudah ada atau bisa dibilang mereka hanya bisa berteori saja. Sebuah penelitian dari National Association of College and Employee (NACE) (2002) menempatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) di perguruan tinggi (PT) pada urutan ke-17. IPK kalah oleh kemampuan komputer, kemampuan organisasi, kepemimpinan, kepercayaan diri, ramah sopan, dan bijaksana. Di dunia kampus sebenarnya kita tidak hanya mengejar IPK yang tinggi namun ada hal lain yang prioritas pencariannya lebih besar dari prioritas pencapaian IPK tinggi. Mahasiswa yang berorganisasi bisa mengerti mengenai pencarian tersebut karena mereka dapat memahami dunia akademik dan dunia organisasi. Kualitas yang dimaksud dalam judul di atas tak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dijelaskan tadi, bahwa mahasiswa yang memiliki kualitas baik karena mereka memiliki jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri yang tinggi, dengan afektif yang baik (ramah, sopan, bijaksana). Tak dapat dipungkiri bahwa tak semua mahasiswa yang berorganisasi dapat mengimbangi akademik yang baik, dan tidak semua mahasiswa yang akademiknya baik memiliki kualitas di atas. Sering terjadi ketidakseimbangan antara akademik dan organisasi dan disini kita tidak mempermasalahkan mana yang lebih baik dan lebih utama, namun keduanya memiliki peran masing-masing yang sama-sama mendukung dan menjadi bekal bagi mahasiswa saat mereka telah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi dan beralih ke dunia lain yaitu dunia kerja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar