minggu ini ku lalui hari demi hari dengan penuh penasaran
bukan karena penasaran tentang seseorang yang misterius
tapi ku penasaran tentang apa yang akan terjadi
dua minggu ke depan dan setelahnya
ku penasaran tentang cairan tinta berbentuk huruf
yang akan muncul di kertas putih
dan hari itu pun datang menghampiriku
ingin mengatakan tak siap tapi itu tak mungkin
ingin mengatakan siap tapi tidak sesuai dengan kenyataan
saat duduk di kursi panas rasa gelisah kembali menghantui
ku menoleh di sekitarku melihat situasi hening
yang menggemparkan hatiku
makhluk yang berdiri tegak dan memperhatikan tingkah kami
itu pun bagaikan momok
yang ingin ku usir dari ruangan ini
ku melirik kertas putih
yang telah dihiasi oleh tinta-tinta hitam
ku berfikir sedemikian rupa namaun sungguh tak ada bayangan
ahh, otakku yang tadinya beku kini menjadi batu
batu yang keras padat namun tak berisi apapun
akhirnya ku bulatkan tekad untuk melirik ke kertas kecilku
belum lagi ku menorehkan tinta
yah ini adalah resiko yang harus ku tanggung
rasa malu pun muncul seketika
saat makhluk itu menarik kertas kecilku
kertas kecil yang ku kira akan membantuku
kertas kecilku yang kubangga banggakaaan selama ini
yang menjadi sahabat setia dimasa sulitku seperti sekarang ini
dan yang hampir meredam semua kegelisahanku
ternyata dia yang mempermalukanku dengan tidak terhormat
dia tidak menolongku dia telah menghancurkan harga diriku
mereka bagai jijik melihatku dan menertawakan ku
kini ku bagai makhluk yang punya otak namun tak punya
ku sadari ini mememang kesalahanku
dan ku berjanji pada diriku sendiri
suatu saat nanti ku akan menghantam dunia fana ini dengan KECERDASAN.....
bukan karena penasaran tentang seseorang yang misterius
tapi ku penasaran tentang apa yang akan terjadi
dua minggu ke depan dan setelahnya
ku penasaran tentang cairan tinta berbentuk huruf
yang akan muncul di kertas putih
dan hari itu pun datang menghampiriku
ingin mengatakan tak siap tapi itu tak mungkin
ingin mengatakan siap tapi tidak sesuai dengan kenyataan
saat duduk di kursi panas rasa gelisah kembali menghantui
ku menoleh di sekitarku melihat situasi hening
yang menggemparkan hatiku
makhluk yang berdiri tegak dan memperhatikan tingkah kami
itu pun bagaikan momok
yang ingin ku usir dari ruangan ini
ku melirik kertas putih
yang telah dihiasi oleh tinta-tinta hitam
ku berfikir sedemikian rupa namaun sungguh tak ada bayangan
ahh, otakku yang tadinya beku kini menjadi batu
batu yang keras padat namun tak berisi apapun
akhirnya ku bulatkan tekad untuk melirik ke kertas kecilku
belum lagi ku menorehkan tinta
yah ini adalah resiko yang harus ku tanggung
rasa malu pun muncul seketika
saat makhluk itu menarik kertas kecilku
kertas kecil yang ku kira akan membantuku
kertas kecilku yang kubangga banggakaaan selama ini
yang menjadi sahabat setia dimasa sulitku seperti sekarang ini
dan yang hampir meredam semua kegelisahanku
ternyata dia yang mempermalukanku dengan tidak terhormat
dia tidak menolongku dia telah menghancurkan harga diriku
mereka bagai jijik melihatku dan menertawakan ku
kini ku bagai makhluk yang punya otak namun tak punya
ku sadari ini mememang kesalahanku
dan ku berjanji pada diriku sendiri
suatu saat nanti ku akan menghantam dunia fana ini dengan KECERDASAN.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar