Selamat Datang di Blog "El Mading"

Kamis, 23 Februari 2012

Andai “Kata” dapat Berkata

Aku tahu akan diriku
Aku tahu akan keberadaanku
Dan hidupku...
Aku bukan dia
yang terkadang sombong
Dan juga terkadang lemah
Aku tetaplah aku
yang tak ingin sendiri
Aku butuh dia
Namun terkadang ia merusak aku
dari belakang
Hingga ku tenggelam karenanya
Tapi aku sadar..
Aku harus berjalan bersama dia
Karena kami,
Hidup dari kata istimewa...
Aku: akademik
Dan dia: organisasi

ORGANISASI vs AKADEMIK

Banyak orang berfikir bahwa akademik itu lebih penting dari pada organisasi, tapi sebagian lainnya berpikir bahwa organisasi itu lebih penting daripada akademik, tapi apakah banyak juga yang sadar bahwa sebenarnya keduanya berjalan beriringan, tapi harus mana yang lebih penting mana yang tidak.
Ketika akademik bagus tapi kecakapan kita dalam bekerja sama tim tidak ada maka akademik itu sia-sia saja. Sebaliknya, ketika kita cakap terampil kerjasama baik, tetapi akademik kita juga dibawah maka kita akan tersisih dalam persaingan hidup.
Kerjasama tim, kecakapan dan kegesitan bisa kita dapat pada saat kita mengikuti satu organisasi. Disana belajar bekerja sama, belajar memimpin, mengenal karakter dan disana pula kita belajar tentang hidup, apa yang tidak kita dapatkan saat duduk dikelas mendengarkan dan menyimak.
Kita belajar menghargai, belajar saling mengenal, belajar untuk tidak egois, belajar saling menyayangi dan belajar saling merasakan satu sama lain, belajar bijaksana. Semua itu tidak kita dapatkan dalam belajar ketika kita duduk di belakang meja berjam-jam. Karena disana kita berpikir bagaimana caranya kita mendapat nilai besar, bagaimana caranya kita menjadi yang terbaik dan mengalahkan semuanya. Tapi diorganisasi kita belajar bagaimana caranya maju bersama, berjalan bersisian tanpa saling menyerobot. Karena kita satu visi ke depan.
Ada yang bilang organisasi merusak akademik. Sampai banyak yang rela meninggalkan tanggungjawab organisasi demi akademik. Sebenarnya tidak ada yang dikorbankan dan terkorbankan jika kita mampu memanagemen waktu dengan baik.
Ketika di akademik menjalankan dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh takkan ada yang namanya organisasi bagus akademik hangus atau akademik cemerlang organisasi disilang. Semuanya akan seimbang. Mengerjakan semuanya bukan untuk dipuji orang lain, bukan untuk mendapatkan nama yang bagus dimata orang lain, bukan pula untuk disebut orang sibuk. Lakukan dengan ikhlas, lakukan dengan tulus, akademik oke, organisasi pun jalan.

 SEMUA SEIMBANG !!! 

.............

Aku Terpaku
Dalam rangkaian huruf
Menjelma dalam sebuah kata
“akademik”

Namun,,,
Aku bimbang
dalam coretan pikiranku
Berenkarnasi pada barisan huruf
“Organisasi”

Aku masih terpaku
Dan masih terus terpaku
Dalam deretan huruf nakal itu
Hingga ku temukan pilihanku

Aku tetap terpaku
Dalam sebuah pilihan
Hingga ku singgah dalam pengembaraanku
Dan,,,“akademik dan organisasi”
Akan menemani melanjutkan pengembaraanku

UNGKAPAN HATI SANG "KATA"

H
ello eH Hello friends,,,,kenalin,,nama  aku akademik. Kedengarannyaa tidak asing buat kalian bukan.?
Aku akan bercerita tentang sedikit kehidupanku…
Hhhmmmm,,,aku biasanya hidup dalam lingkup keluarga yang berbeda-beda, maksudnya terkadang aku sangat sombong kalau aku lagi di puncak dan terkadang pula aku  sangat lemah. Jangan marah yach teman-teman. Tapi ini memang udh kehidupan aku  sejak lahir. Bisa dibilang itu adalh bawaan yang  akn hdp dlm diriku sampai ku benar-benar  lenyap dlm dunia ini.
         Tapi,,,terkadang aku kesepian . Aku sulit untuk melangkahkan kakiku. Aku butuh sahabat dlm hidupku yg data ini. Tapi saat ku temukan sang sahabat itu, entah mengapa teman-teman kami beranggapan kalau kami ini ingin selalu bersaing.
OOO yach aku lupa, nama sahabatku itu organisasi. Aku sangat nyaman dengannya, tapi kadang aku sedih karena kebanyakan teman kami memberikan label buat kami berdua yakni
”AKADeMIK vs ORGANISASI”
Memang aku akui. Terkadang kami berbuat kelewatan.  Kadang organisasi membuat aku betul-betul terjatuh dan seperti tak dapat bangkit lagi. Tapi kadang pula aku salah, aku terlalu sibuk dengan urusanku hingga ku melupakannya.
Tapi karena itu, hubungan kami menjadi seperti saudara walau aku akui masalah seperti itu sering kali muncul. Tapi,,, aku benar-benar ingin menghilangkan Label yang melekat pada diri kami.
Kadang hal ini ku ceritakan kepada sahabatku. Tapi dia sangat bijaksana. Dia hanya berkata biarkanlah mereka berkata apa ,karena kita yang menjalaninya.  Dan saat itu, aku tidak peduli lagi apa kata mereka. Berbagai cerita yang selalu menghampiri kami, tapi kami benar-benar tidak peduli akan hal itu lagi. Yang penting kami saling bergandengan tangan sampai kehidupan ini berakhir.   “Holding On Together”.

ORGANISASI + AKADEMIK = HIGH QUALITY GENERATION

KENAPA TIDAK DIKAWINKAN SAJA
ORGANISASI & AKADEMIK
KEDUANYA SEIRING BERJALAN SEIMBANG
SEHINGGA BISA MENGHASILKAN GENERASI YANG BERKUALITAS
DENGAN KECERDASAN TINGGI DAN JIWA KEPEMIMPINAN TINGGI

AKADEMIK TIDAK BERHAK MENJADI PENGHALANG MAHASISWA UNTUK BERORGANISASI MENCARI JATI DIRI UNTUK MEMILIKI JIWA KEPEMIMPINAN DAN KEPERCAYAAN DIRI YANG TINGGI

ORGANISASI PUN TIDAK BERHAK UNTUK MENGHALANGI MAHASISWA TETAP BELAJAR DAN BERPRESTASI DALAM AKADEMIK

TIDAK ADA YANG SALING MENGHALANGI, KEDUANYA BERJALAN BERDAMPINGAN

Rabu, 22 Februari 2012

DILEMA "Antara 2 Hati"

M2 said :: “Apa tong itu ikut organisasi, selalu pergi kegiatan ini itu ndak jelas trus tidak na urusimi kuliahnya..pergi demo sana sini na urusi semua urusannya orang lain, kurang kerjaan sekali. Mending klo selesai kuliah nanti langsung pulang ke rumah kerja tugas.”
M1 said :: “Haha, jangan salah cika’..orang yang berorganisasi ndak kurang kerjaan. Masalahnya kau ndak mengerti bela bagaimana dunia organisasi. Klo berorganisasi orang malah banyak pengalaman luar biasanya dibanding klo dri kampus langsung pulang ke rumah. Itu-itu to’ yg dikerja tiap hari. Deh membosankan sekali. Malah yang begitu yang tidak ada kerjaannya cika’ ka kampus rumah saja terus tiap hari. nggak gaul deh Lo.
M2  said :: “Mdd biar tommi ndak gaul yang penting cepatka’ selesai. apa tong mau ditau klo ndak belajar teruski. Apami bde’ klo IPK ndak mencukupi trus SKS yang dilulusi ndak sampe 30, auh apami itu. Mau mki’ itu jadi Sarjana 11/2 tahun ?? jammi masuk2 organisasi ini itu deh, belajar mki’ saja terus. Kan na biayaiki’ orang tuata untuk kuliah to’ ji. Ndak pernah itu bilang orang tuata’ nak saya biayaiki’ untuk berorganisasi.”
M1 said :: “na mentong begitu tapi apa tommi mau qt bawa keluar nanti dari kampus klo ndak ada itu pengalaman organisasi. Coba bde’ klo selesaimi trus ndak luas jaringanta’, caranya mau dapat informasi banyak ttg pekerjaan. Beda itu sama yang berorganisasi, luas jaringan jadi gampang dapat kerjaan ka banyak kenalanta’ bisa ksi’ki’ info pekerjaan.”
M2 said :: “ih biar tong luas jaringan klo IPK rendahji, sapa juga yang mo terima kerja sarjana IPK rendah. Tentu yang dicari sarjana IPK tinggi.”
M1 said :: “aih susah mentong ksi’ penjelasan klo itu dipikaranta’ IPK tinggi trus yang mo didapat. Klo mau IPK tinggi, pergi saja beli ijasah. Sempat ada tukang becak yang tinggi IPK nya waktu kuliah tapi ndak berhasil dapat kerja ka ndak ada jaringannya mo jual ijazahnya, belimi. Ato cari disitu PT yang bisa jual ijasah sama jual nilai. Gampang ji toh klo mo IPK tinggi. Coba bde pengalaman organisasi yang dicari, ndak ada itu yang mo jual pengalaman organisasinya. Semua harus kita lewati dan jalani sendiri, kualitas pribadi jadi lebih baik dengan berorganisasi, qt bisa memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi sama kepercayaan diri yang kuat. Makanya, rasakanmi dlu bagaimana berorganisasi itu.”
M2 said :: “ih sembarang tong na bilang ini. Bisanya itu beli ijasah sama nilai untuk dapat IPK tinggi. Klo orang berpendidikan itu ndak mungkin berpikir kyak begitu. Pokoknya menjadi mahasiswa itu cukup belajar dan belajar saja terus, cepat selesai, dapat IPK tinggi, dapat kerjaan bagus. Sudah.mi cukup. Klo soal pengalaman2, bisaji juga didapat dalam proses belajar itu tanpa msuk kyak begituan.”
MABA :: WIIHH, YANG MANAMI KODONG KU PILIH ???? AKADEMIK ?? ORGANISASI ??

”NILAI AKADEMIS BAIK (IP DIATAS 3,00) TAK SELALU BERARTI KUALITAS BAIK ?????”

image from yeahmahasiswa.com
Sebuah pernyataan yang cukup ekstrim dan menimbulkan pro kontra di kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa ber-IPK diatas 3,00 mungkin sampai kebakaran jenggot saat mendengar atau membaca pernyataan tersebut. Sebagian dari mereka yang ber-IPK tinggi memahami segala sesuatunya hanya sebatas teori, mereka bisa menjelaskan dan berbicara hanya dalam lingkup teori yang sudah ada atau bisa dibilang mereka hanya bisa berteori saja. Sebuah penelitian dari National Association of College and Employee (NACE) (2002) menempatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) di perguruan tinggi (PT) pada urutan ke-17. IPK kalah oleh kemampuan komputer, kemampuan organisasi, kepemimpinan, kepercayaan diri, ramah sopan, dan bijaksana. Di dunia kampus sebenarnya kita tidak hanya mengejar IPK yang tinggi namun ada hal lain yang prioritas pencariannya lebih besar dari prioritas pencapaian IPK tinggi. Mahasiswa yang berorganisasi bisa mengerti mengenai pencarian tersebut karena mereka dapat memahami dunia akademik dan dunia organisasi. Kualitas yang dimaksud dalam judul di atas tak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dijelaskan tadi, bahwa mahasiswa yang memiliki kualitas baik karena mereka memiliki jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri yang tinggi, dengan afektif yang baik (ramah, sopan, bijaksana). Tak dapat dipungkiri bahwa tak semua mahasiswa yang berorganisasi dapat mengimbangi akademik yang baik, dan tidak semua mahasiswa yang akademiknya baik memiliki kualitas di atas. Sering terjadi ketidakseimbangan antara akademik dan organisasi dan disini kita tidak mempermasalahkan mana yang lebih baik dan lebih utama, namun keduanya memiliki peran masing-masing yang sama-sama mendukung dan menjadi bekal bagi mahasiswa saat mereka telah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi dan beralih ke dunia lain yaitu dunia kerja.